Oleh: Kang Apik – CEO KOMUNET | www.komunikasi.net
Pemerintah baru saja menerapkan aturan pembatasan program subsidi ongkir (gratis ongkir) menjadi maksimal 3 hari per bulan di seluruh platform e-commerce.
Aturan ini memicu kegelisahan, terutama di kalangan pelaku usaha kecil-menengah yang selama ini sangat bergantung pada promosi masif marketplace untuk mendorong penjualan.
Namun seperti kata pepatah, dalam setiap krisis, tersembunyi peluang. Aturan ini bukan akhir dari keberhasilan UMKM, justru bisa menjadi momen transformasi digital yang sesungguhnya, asal ditanggapi dengan strategi yang tepat.
APA DAMPAK ATURAN INI SECARA LANGSUNG?
1. Traffic Marketplace Akan Terpusat di 3 Hari Saja.
Artinya, pelaku usaha hanya punya waktu terbatas untuk menikmati lonjakan pengunjung. Di luar itu, penjualan bisa stagnan jika tidak diiringi strategi lain.
2. Persaingan Antar Produk Lokal Semakin Ketat.
Karena semua pedagang menunggu momen yang sama, perang harga makin tidak terhindarkan. Margin bisa semakin menipis.
3. Kecanduan pada Promosi Eksternal Akan Menjadi Bumerang.
UMKM yang tidak membangun branding dan komunikasi pelanggan akan kehilangan arah ketika tidak ada promo dari sistem.
SOLUSI STRATEGIS: JANGAN BERGANTUNG PADA SUBSIDI, KUASAI EKOSISTEM DIGITAL SENDIRI
Sebagai pendamping transformasi digital UMKM, KOMUNET memberikan saran pendekatan 3 langkah praktis, yang bisa langsung diterapkan oleh pelaku usaha hari ini juga:
- LANGKAH 1: KUASAI DATABASE PELANGGAN & BANGUN INTERAKSI LANGSUNG
Marketplace tidak memberikan data pelanggan secara penuh. Maka mulailah mengumpulkan database dari setiap penjualan yang terjadi, melalui:
1. Formulir pemesanan via WhatsApp atau Linktree
2. Kode promo khusus untuk pelanggan tetap
3. Undangan join ke grup pelanggan loyal di WA/Telegram
Dengan begitu, penjual bisa mengirimkan promo langsung tanpa harus menunggu tanggal gratis ongkir.
- LANGKAH 2: BERALIH KE LIVE STREAMING & INTERAKSI SOSIAL
Jangan tunggu traffic dari sistem, bangun traffic sendiri lewat:
1. Live TikTok atau Instagram dengan program Flash Sale
2. Kolaborasi dengan Afiliator lokal (seperti jaringan TDA, SUMU, atau seller aktif di komunitas kampus & pengajian)
3. Program Reseller Online yang dikelola via katalog WA & pelatihan daring
Dengan strategi ini, Anda menciptakan "hari ramai" sendiri, tanpa menunggu sistem marketplace.
- LANGKAH 3: KOLABORASI DENGAN ORGANISASI & JARINGAN REAL
Marketplace hanya media. Tapi ekosistem dagang sesungguhnya dibangun dari relasi nyata.
Gandeng jaringan seperti Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Majelis Ekonomi, atau BMT lokal untuk menjual bersama, bukan sendiri-sendiri.
Adakan event hybrid (offline + online) seperti Flash Market Day, Pasar Digital Komunitas, atau Program Belanja Bareng.
KESIMPULAN: PELUANG TERBESAR ADA DI TANGAN KITA SENDIRI
Aturan pembatasan gratis ongkir hanyalah pengingat bahwa ketergantungan terhadap sistem pihak ketiga harus segera diakhiri. Kini waktunya UMKM membangun “kendali atas ekosistem digital sendiri”.
Jika Anda hanya menunggu traffic dari marketplace, Anda akan kelelahan.
Tapi jika Anda membangun loyalitas, membina jaringan, dan aktif menciptakan traffic sendiri, maka Anda akan menjadi pemimpin pasar—bukan sekadar pedagang yang ikut arus.
Tetap Semangat 🔥