Akhirnya Wings Group turun juga ke bisnis air minum dalam kemasan (AMDK). Produknya bernama AQUVIVA, dan baru diluncurkan akhir Februari lalu.
Ini bikin persaingan di dunia AMDK makin seru. Tapi, apa sih sebenarnya strategi AQUVIVA? Dan, pelajaran apa yang bisa kita ambil buat bisnis kita?
Pasar Padat Tapi Peluang Masih Ada
AMDK itu bisnis yang sering disebut sebagai “red ocean” – artinya, pasarnya sudah penuh banget sama pemain lama. Data terbaru bilang, di Indonesia ada sekitar 900 perusahaan AMDK dengan lebih dari 2.000 merek yang berseliweran di pasaran. Wow banget, kan?
Tapi jangan salah. Menurut data BPS, baru sekitar 40% rumah tangga di Indonesia yang menjadikan AMDK sebagai sumber air minum utama. Artinya? Masih ada sekitar 60% pasar yang belum tergarap maksimal.
Jadi meskipun ramai, pasar ini masih punya celah besar.
Pasar yang Besar, Uang yang Banyak
Data dari Statista bilang, nilai pasar AMDK di Indonesia tahun 2022 mencapai USD 10,24 miliar atau sekitar Rp 152 triliun! Dan katanya, angka ini akan naik jadi hampir USD 13 miliar dalam lima tahun ke depan.
Ini salah satu pasar terbesar di dunia. Jadi wajar banget kalau Wings Group pengen masuk.
Strategi AQUVIVA: Bukan Perang, Tapi Unjuk Diri
AQUVIVA datang dengan strategi yang cukup “halus”. Mereka gak menyerang langsung kompetitor, tapi lebih fokus nunjukin keunggulan produknya. Mereka klaim pakai teknologi 7 tahap Nano Purifikasi, yang bisa bikin air lebih murni dan tetap mempertahankan mineral alami. Ini jadi “value proposition” mereka — hal unik yang bikin mereka beda dari yang lain.
Beda, misalnya, sama strategi Le Minerale atau Cleo, yang terang-terangan bilang galon mereka bebas BPA (zat berbahaya), secara gak langsung menohok brand-brand besar yang masih pakai galon polikarbonat.
Modal Jaringan Distribusi Wings
Keuntungan besar AQUVIVA tentu saja karena mereka “anak” Wings Group, yang punya jaringan distribusi super luas di Indonesia. Jadi, masalah distribusi dan pemasaran udah gak terlalu jadi tantangan berat.
Tinggal masukin ke jalur yang udah ada.
Target Pasar: Anak Muda yang Sadar Sehat
Menariknya lagi, AQUVIVA membidik segmen anak muda, terutama Gen Z, yang mulai masuk dunia kerja dan makin peduli sama gaya hidup sehat. Label desainnya pun dibuat modern dan catchy biar cocok sama selera pasar muda. Ini penting, karena desain produk bisa jadi penentu kesan pertama.
Pelajaran Penting: Cari Celah, Bukan Ikut Ramai
Yang bisa kita pelajari dari AQUVIVA adalah mereka pintar melihat celah. Meski pasar AMDK udah rame, mereka tetap bisa masuk karena bisa melihat kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi. Ini yang disebut gap in the market".
Kata Clayton Christensen dalam bukunya The Innovator’s Dilemma, kebutuhan konsumen kadang gak terucap, tapi bisa dibaca lewat intuisi dan kejelian melihat tren. Inilah yang mungkin dilakukan Wings Group sebelum meluncurkan AQUVIVA.
Buat Kita Pelaku Usaha? Ini Catatannya:
Jangan takut masuk pasar yang sudah ramai, asal punya nilai unik.
* Dengarkan kebutuhan konsumen — bahkan yang mereka sendiri belum tahu.
* Pahami tren, jangan cuma ikut-ikutan.
* Bangun jaringan distribusi dan branding yang kuat.
Jadi, meskipun lautnya merah dan banyak ikan besar, asal kita tahu cara berenangnya, kita tetap bisa hidup dan tumbuh.
Komunikasi.net
Mitra terpercaya kolaborasi bisnis Anda.