PASAR BISA DICIPTAKAN
Kami mau yang lebih indah
Bukan hanya remah remah
Sepah, sudahlah
Kami hanya akan mencipta
Segala apa yang kami cinta, bahagia
Kami bawa yang membara
Di dasar jiwa, di dasar jiwa
Menembus rimba dan, belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Penggalan lirik lagu diatas adalah karya dari band Efek Rumah Kaca.
Efek Rumah Kaca (ERK) adalah sebuah band indie rock dari Jakarta, Indonesia. Band ini dikenal karena lirik lagu mereka yang sering kali mengangkat isu sosial dan politik, serta gaya musik mereka yang khas.
Beberapa lagu terkenal mereka antara lain "Cinta Melulu", "Desember", dan "Sebelah Mata". Band ini dibentuk pada tahun 2001 dan beranggotakan Cholil Mahmud (vokal, gitar), Poppie Airil (bass, vokal latar), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar).
ERK sering tampil di berbagai acara musik, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka juga aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan, dan beberapa lagu mereka mencerminkan kepedulian mereka terhadap isu-isu tersebut, seperti lagu "Efek Rumah Kaca" yang mengkritik perilaku manusia yang merusak lingkungan.
ERK juga dikenal karena lirik lagu mereka yang kuat dan sering kali dianggap mewakili suara masyarakat.
Secara umum, Efek Rumah Kaca adalah band yang memiliki pengaruh besar dalam kancah musik indie Indonesia, dikenal karena lirik-liriknya yang cerdas dan musiknya yang khas.
Tapi kita tidak akan membahas lebih jauh tentang band ini.
Lalu apa hubungannya dengan bisnis?
ERK adalah salah satu band indie yang keluar dari zona nyaman industri musik di Indonesia. Mereka memilih genre yang terdengar "agak laen" pada masa itu.
Pemilihan kosa kata baku pada lirik-lirik lagunya dan dipadukan dengan aransemen musik yang sederhana tapi megah, membuat ERK memiliki komunitas pendengar yang cukup banyak dan diperhitungkan. Dan mereka telah berhasil menciptakan pasar sendiri di industri musik Indonesia.
Kembali ke bisnis..
Jadi bagi siapapun yang baru melebarkan layar ke dunia bisnis, jangan takut dengan ombak. Kalo bisa, ciptakan ombak mu sendiri. Dan lihatlah bagaimana perlahan-lahan mereka terbawa dengan arus kuat yang kita ciptakan.
Tjiremai, 1 Muharram 1447
Pandai Besi